Tergesa-gesa
Seakan diburu oleh waktu, apa yang mesti kita lakukan selalu dikaitkan dengan apa yang orang lain telah lakukan. Tak ada kata rehat dalam lomba lari, sekali berhenti terasa tak dapat terkejar, sangkanya. Rasanya perkara waktu ini, sudah menjadi topik musiman yang tidak henti-hentinya dikeluhkan oleh sebagian banyak orang di masa peralihan selepas menuntaskan waktu perkuliahan, termasuk juga bagiku saat ini. Ekspektasi keluarga, teman, dan mungkin juga 'teman' rasanya bukan lagi sebagai penyemangat, namun justru telah berganti wujud menjadi bayang-bayang yang menghantui setiap harinya. "Rencana selanjutnya mau ngapain?" "Lanjut studi atau mencari kerja?" "Sebentar lagi nikah dong ya?" Aku yakin fase ini tidaklah hanya tertuju padaku, namun juga belum tentu semua orang menjumpainya. Entah mana yang lebih baik, yang pasti jika hati ini selalu diliputi perasaan cemas akan hal itu, nampaknya bagaimana cara kita menanggapilah yang membuatnya tidak lagi b...